' Multi Kesehatan Serbaguna: 2016

Kamis, 15 Desember 2016

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid

Nyeri haid (sumilangeun,<sunda>) atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah dismenorrhea adalah rasa nyeri yang muncul sewaktu menjelang haid atau pada saat menstruasi. Gejalanya ditandai dengan rasa sakit, mulas pada perut bagian bawah sampai ke pinggang dan paha. Hal ini terjadi akibat adanya kontraksi pada rahim.

Nyeri haid memang merupakan salah satu Obat Nyeri Haid Di Apotik masalah yang diderita para wanita, kondisi lainnya adalah keputihan. Namun untuk mengatasi keputihan, Anda bisa membaca artikel mengenai obat keputihan tradisional.

Jika Anda mengalaminya, tidak perlu khawatir karena sekarang ini sudah banyak dijual obat-obatan untuk mengatasi nyeri haid. Namun jika Anda menginginkan cara alami untuk mengobati nyeri haid, berikut ini bahan dan cara pembuatannya.

Obat Nyeri Haid Tradisional

Berikut ini bahan-bahan alami yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi rasa sakit saat menstruasi:
Daun mint

Cara mengatasi nyeri dengan daun mint ini mudah, tidak Obat Untuk Melancarkan Haid Di Apotik perlu dikunyah. Cukup dengan diseduh bebarengan dengan teh, kemudian diminum 1-2 cangkir setiap hari. Rasa nyaman akan mulai timbul di perut, dan nyerinya akan sedikit berkurang.
Jahe

Iris 5 cm jahe tipis-tipis kemudian remukkan. Rebus di dalam panci yang diisi 3 gelas air, sisakan hingga 1 gelas saja. Tambahkan sedikit gula, minum tiga kali sehari (1 gelas untuk sehari, dibagi 3.)
Daun Kemangi

Kemangi juga pain killer yang efektif karena kandungan caffeic acid di dalamnya. Kemangi dapat meringankan nyeri haid. Namun, ia juga dapat menurunkan Obat Telat Datang Bulan Di Apotik tekanan darah, sehingga lebih baik tidak dikonsumsi terlalu banyak. Cara mengonsumsinya, cukup campurkan pada masakan atau sambal sebagai lalap.

Kayu manis
Kayu manis adalah bahan anti peradangan dan membantu meredakan nyeri haid. Cukup diseduh bersama teh, atau dicampurkan pada bahan kue atau masakan.

Kunyit
Kunyit juga mengandung bahan anti peradangan sehingga dapat membantu meredakan nyeri haid. Saat ini sih lebih mudah karena sudah ada kunyit kemasan di dalam Obat Memperlancar Haid Di Apotik botol yang siap minum kapan saja.

Tetapi jika Anda malas membelinya, Anda bisa kok membuatnya sendiri. Caranya, ambil kunyit secukupnya kemudian diparut dan peras airnya. Tambahkan sedikit madu pada air perasan kunyit tersebut dan langsung diminum.

Air Kelapa hijau Air kelapa hijau sudah dipercaya dan dijadikan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti keracunan makanan hingga obat nyeri saat Obat Pelancar Haid Di Apotik menjelang haid. Caranya, air kelapa hijau(mengambilnya jangan dijatuhkan)dicampur dengan gula kelapa/gula aren/madu. Minum 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut menjelang haid.

Ramuan Tradisional Obat Nyeri Haid

Selain beberapa bahan alami diatas, masih ada lagi beberapa ramuan tradisional yang efektif untuk mengatasi rasa nyeri saat menstruasi.

Asam Jawa dan Temulawak
Bahan: Asam jawa yang sudah matang sebesar telur merpati, ½ jari temulawak, gula jawa secukupnya dan air satu gelas. Cara pengobatan: Temulawak diiris tipis, kemudian direbus dengan bahan lainnya dalam 1 gelas air hingga tersisa ½ gelas. Setelah itu, saring Obat Terlambat Haid Di Apotik dan minum airnya sekaligus selagi masih hangat. Lakukan pengobatan ini dengan dosis yang sama selama satu minggu.

Bunga Matahari
Bahan: Bagian dasar bunga matahari sebanyak 30 gram, 1 sendok makan gula jawa dan 2 gelas air. Cara pengobatan: Rebus Obat Haid Tidak Teratur Di Apotik bagian dasar bunga matahari dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Kemudian tambahkan 1 sendok makan gula jawa. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum sekaligus satu kali sehari.

Rupanya cukup sekian pembahasan mengenai ramuan tradisional obat nyeri haid kali ini. Kalau ada waktu akan saya sambung lagi, karena masih banyak ramuan dan bahan alami yang bisa digunakan.

Selasa, 29 November 2016

Gejala Abses Anal

Gejala Abses Anal

Dikutip dari : doktersehat dot com

Abses anal superfisial (di permukaan kulit) seringkali memiliki gejala:

    Nyeri, biasanya diperburuk ketika duduk
    Iritasi kulit sekitar anus, yang meliputi pembengkakan, kemerahan, dan nyeri
    Pengeluaran nanah
    Sembelit atau nyeri ketika terjadi pergerakan usus besar

Baca Juga:  9 Hal Yang Membuat Perempuan Susah Hamil

Abses anal yang lebih dalam dapat bergejala:

    Demam
    Menggigil
    Lemas

Penegakan diagnosis

Biasanya, evaluasi klinis, termasuk pemeriksaan jari ke rektal (rectal tousche), merupakan pemeriksaan yang cukup untuk mengetahui abses anal. Namun, beberapa pasien dapat membutuhkan tes tambahan untuk skrining:

    Penyakit menular seksual
    Penyakit inflamasi usus besar
    Penyakit divertikular
    Kanker rektum

Pada kasus yang jarang, pemeriksaan dilakukan di bawah pengaruh anestesi (obat bius). Dokter juga dapat meminta melakukan pemeriksaan USG, CT-scan, atau MRI.

Pengobatan Abses Anal

Pembedahan drainase penting dilakukan, dan sebaiknya sebelum abses pecah. Abses anal superfisial dapat dialirkan melalui operasi kecil dengan anestesi lokal. Abses anal yang lebih luas atau dalam membutuhkan rawat inap di rumah sakit dan pembedahan yang lebih serius.

Setelah prosedur pembedahan, pasien diberikan resep obat anti-nyeri. Pada orang sehat, antibiotik biasanya tidak digunakan. Antibiotik mungkin dibutuhkan pada orang-orang tertentu, misalnya orang dengan diabetes atau penurunan imunitas.

Kadang-kadang, operasi fistula dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan pembedahan abses. Namun, fistula seringkali terjadi 4 – 6 mminggu setelah abses dialirkan isinya (setelah drainase). Terkadang fistula tidak terjadi sampai beberapa bulan bahkan tahunan. Maka operasi fistula biasanya menjadi prosedur yang terpisah setelah pasien dipulangkan.

Setelah operasi abses atau fistula, pasien akan mengalami ketidaknyamanan dan dapat dikontrol dengan obat antinyeri.

Komplikasi operasi dapat meliputi: infeksi, fisura anal (robekan anus), kekambuhan nanah (abses), dan jaringan parut.

Setelah abses atau fistula anal benar-benar sembuh, kemungkinan kekambuhan bisa saja terjadi. Maka, untuk mencegah hal ini terjadi, penting untuk mengikuti saran dokter untuk perawatan kondisi Anda di kemudian hari.

Selasa, 11 Oktober 2016

Hidrosefalus Penyebab Kepala Membesar

Hidrosefalus Penyebab Kepala Membesar

Hidrosefalus dapat menyebabkan kepala penderitanya membesar dan ukurannya sangatlah abnormal. Banyak orang menyebutnya dengan istilah kepala air. Penyakit ini timbul ketika kepala memuat cairan yang terlalu banyak. Orang tidak dapat mencegahnya. Namun, dengan mengetahui seluk beluk dari penyakit ini, mungkin dapat membantu melakukan perawatan diri.
Hidrosefalus merupakan sebuah kondisi di mana terjadi penumpukan cairan dalam rongga (ventrikel) yang letaknya di dalam otak, hal ini akan menyebabkan ukuran ventrikel membesar dan menimbulkan tekanan pada otak. Apabila tekanan terus meningkat, jaringan yang ada dalam otak dapat rusak dan dapat menimbulkan gangguan dalam fungsi otak. Kondisi ini dapat dialami oleh semua orang dan semua usia. Namun, hal ini lebih sering dialami oleh bayi dan orang tua. Bayi yang baru saja dilahirkan mungkin dapat mengalami hal ini sehingga mereka akan mengalami kecacatan dalam hal intelektual dan akan mengalami gangguan pada perkembangan fisik mereka. Sedangkan, pada orang tua, mereka akan mengalami penurunan yang signifikan dalam memori atau kemampuan berpikir lainnya. Bila Anda mengalami hal ini, Anda harus melakukan pengobatan dengan cepat. Pilihan pengobatan yang digunakan pun harus tepat. Bila tidak, hal ini dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah.

Gejala


Tanda dan gejala yang muncul akan berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Hal ini bergantung pada usia dari penderita hidrosefalus.

Bayi

Berikut beberapa gejala yang akan timbul dan dirasakan oleh bayi yang sudah menderita hidrosefalus :
  • Ukuran kepala berukuran sangat besar
  • Ubun-ubun, yang terletak di bagian atas kepala, menggembung dan tegang
  • Muntah
  • Kejang
  • Pola makan buruk
  • Mudah marah
  • Sering mengantuk
  • Bola mata mengarah ke bawah
  • Lemah, tidak ada kekuatan

Balita dan anak-anak

  • Kepala mengalami pembesaran yang abnormal
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Keseimbangan tubuh tidak stabil
  • Koordinasi otot lemah
  • Mudah marah
  • Perubahan kepribadian
  • Tidak nafsu makan
  • Kejang
  • Sering mengantuk
  • Sulit bangun dari tidur
  • Penurunan kinerja, terutama di sekolah
  • Masalah dengan perhatian
  • Kemampuan berjalan dan berbicara terganggu

 Orang dewasa

  • Lebih sering buang air kecil
  • Kehilangan ingatan
  • Hilangnya progresif pemikiran lain atau keterampilan penalaran
  • Kesulitan berjalan, biasanya akan berjalan dengan menyeret kaki
  • Koordinasi dan keseimbangan tubuh hilang
  • Gerakan tubuh lebih lambat dari biasanya

Dewasa muda dan setengah baya

  • Sakit kepala
  • Sulit bangun dari tidur
  • Hilangnya koordinasi dan keseimbangan tubuh
  • Lebih sering buang air kecil
  • Gangguan penglihatan
  •  Penurunan memori, konsentrasi, dan kemampuan berpikir lainnya di mana hal ini dapat mempengaruhi kinerja
Namun, ada beberapa tanda dan gejala lain yang mungkin akan Anda alami, seperti :
  • Teriakan bernada tinggi
  • Masalah dalam hal bernapas dan makan
  • Muntah berulang
  • Sulit untuk membungkuk dan memindahkan leher atau kepala
  • Kejang

Penyebab

Pada bayi

Sering disebabkan infeksi kongenital (infeksi di dalam kandungan dan dibawa sejak lahir), seperti toksoplasma, Cytomegalovirus, atau gangguan perkembangan otak lainnya. Biasanya infeksi ini terjadi pada kehamilan muda sampai trimester kedua. Bila penyebabnya adalah kelainan bawaan, gejalanya didapati saat belum lahir atau pada masa bayi.Jika gejala timbul saat bayi masih di kandungan, bayi tidak dapat lahir tanpa pertolongan khusus. Bahkan terkadang sudah meninggal di kandungan.

Pada anak yang lebih besar

Dapat disebabkan oleh paska infeksi selaput otak karena tumor otak, infeksi otak dan cedera kepala.
Baca Juga:  Strabismus (Mata Juling)

Pada orang dewasa

Dapat terjadi karena penyumbatan pada daerah pembungkus otak pada sumsum tulang belakang dan pada sistem sirkulasi cairan otak di daerah otak sendiri, misalnya disebabkan tumor, perdarahan otak, kista atau pembengkakan pembuluh darah di otak.


Sumber : 



http://www.kakaherbal08.com/obat-hidrosefalus.html